Minggu, 13 November 2011

Mencintai kehidupan yang rumit

Hidup menjadi ribet dimata saya, Masalah-masalah yang datang seolah sulit untuk dipecahkan, perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat dalam hidup tidak dapat saya mengerti dengan mudah.

Kadang saya mengeluhkan diri saya sendiri. Dengan "kepribadian rumit" ini saya sudah pasti lebih lambat dalam menyelesaikan sesuatu, lebih sulit dalam membuat pertimbangan dan keputusan, dan lain sebagainya. Hal ini berdampak langsung pada kinerja saya dikantor, kehidupan pribadi saya, hubungan saya dengan orang-orang yang terdekat.

Pernah terlintas dalam pikiran untuk menyembuhkan pikiran yang "sakit" ini. Saya memburu berbagai macam artikei di internet yang bisa membantu saya keluar dari masalah ini. Bahkan, terakhir kali saya sempat terpikir untuk mengikuti sesi Hipnoterapi... aneh kan ?


Banyaknya hal yang masuk kedalam pikiran saya dalam memandang sesuatu/seseorang ternyata punya dampak positif bagi hubungan saya dengan teman dan sahabat, kerumitan tersebut membuat saya mudah memahami dan mengerti kepribadian dan masalah yang dialami seseorang. Sehingga ketika ada salah seorang sahabat yang berbagi cerita (baca : curhat) dan masalahnya kepada saya, dengan mudahnya saya memberikan saran dan pendapat. Yah.. intinya kerumitan itu masih memiliki pengaruh yang baik bagi kehidupan saya, meskipun di beberapa sisi masih merugikan.

Lagipula, jika saya berpikir lebih jauh, kerumitan ini yang memberikan ribuan warna bagi cerita hidup saya. Segala kerumitan ini... membuat saya berkali-kali tenggelam berlarut-larut dalam masalah sekaligus membuat saya lebih kuat dari sebelumnya karena masalah tersebut. Membuat saya lebih lama dalam mengambil keputusan dan pertimbangan tetapi di lain sisi membantu saya lebih bijaksana dalam bertindak.

Maka dari itu, saya mencintai segala macam bentuk kerumitan ini. Jadi bukan hidup yang maha rumit, tetapi kerumitan yang maha hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar