Minggu, 13 November 2011

Yang simpel saja

JANGAN meremehkan hal yang sederhana di dalam kehidupan. Sering kali hal yang sederhana itu menjadi pintu masuk ke dalam ide yang lebih besar dan menantang. Sebaliknya, jangan pula menjadikan hal yang sederhana itu menjadi rumit hanya karena pola berpikir kita yang jelimet atau karena kita memang malas untuk mengasah otak untuk memaknai hal yang sederhana itu.

Apa contoh sederhananya? Saya bisa mencontohkan, saat menuliskan sesuatu, saya lebih suka berdasarkan pengalaman pribadi kemudian diramu dengan sumber lain, dengan pengalaman orang lain, atau dengan informasi lain. Hal yang sederhana: pengalaman pribadi, kemudian menjadi ide dasar untuk sebuah tulisan. Saya juga suka hal yang mudah dan sederhana, mengaitkan pengalaman pribadi itu dengan kehidupan lingkungan sekitar. Sangat mudah, bukan?


Saya menuliskan ide ini karena sebenarnya tulisan ini semula menjadikan diri saya sendiri rumit. Mengapa? Karena saya ingin menuliskan ide yang "jauh" dari jangkauan pikiran saya saat saya menuliskan ini, yaitu seolah-olah saya ingin menjadi pemecah persoalan dari sepenggal pengalaman. Padahal, saya sedang tidak memiliki kekuatan pikiran dan hati untuk menjadi pemecah masalah. Saya hanya sebatas menjadi pelaku dan ingin mengungkapkan apa yang ada di dalam diri saya, setidaknya dengan tulisan ini saya ingin memberikan sedikit perenungan sederhana.

Perenungan tentang apa? Tentang kesederhanaan. Tentang kekuatan hati dari hal-hal yang sederhana. Berpikir dan bekerja dengan semangat kesederhanaan, tidak terlalu tinggi hati, misalnya, atau tentang pandangan sederhana namun memikat. Berkisah tentang hidup yang sederhana, tentang kata-kata yang sederhana namun sarat makna. Semua hal yang sederhana, namun menjadi pintu masuk kepada pemahaman akan kehidupan yang lebih rumit.

Memahami bahwa hidup juga dibangun dari makna yang sederhana, semoga kita juga menjadi pribadi yang sederhana, tidak angkuh dan tinggi hati, dalam mencerna setiap penggalan pengalaman kehidupan. Lebih sederhana lagi, ketika saya menuliskan ini, tujuannya hanya mengisi waktu luang daripada saya mengantuk tapi tidak bisa tertidur. Saya coba "membelalakkan" mata dan menuliskan apa yang bisa saya tuliskan, semampu saya. Sangat sederhana, bukan, tidaklah rumit seperti yang saya kira ingin saya tuliskan. Apakah Anda masih bingung dengan isi tulisan ini? Tak perlu rumit, sederhana saja, ambil maknanya yang bisa Anda ambil, dan buang jika tak bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar