Senin, 14 November 2011

Percayalah Wanita Baik2 Hanya Untuk Laki-Laki yang Baik

Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kemuliaan nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka nikahilah wanita yang baik agamanya niscaya kamu beruntung.”Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Al-Imam Muslim (2/1086).Makna hadits tersebut adalah bahwa dalam memilih wanita sebagai istri, manusia terbagi menjadi empat bagian:

1. Di antara mereka ada yang menyukai wanita yang memiliki agama dan berharta.
2. Ada yang menyukai wanita yang memiliki nasab mulia.
3. Ada yang menyukai wanita berwajah rupawan.
4. Dan yang menyukai wanita yang baik agamanya.Wanita yang baik agamanya adalah wanita yang bertaqwa. Dia senantiasa melaksanakan perkara-perkara yang telah Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ wajibkan dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.


Sebagaimana perkataan Alloh Subhanahu wa Ta’âlâ:
Sebab itu maka wanita yang sholihah, ialah yang taat kepada Alloh lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh telah memelihara (mereka).” (An-Nisaa’: 34)Dia akan menjaga dirinya dan harta suaminya. Dia tidak akan keluar kecuali dengan izin suaminya, dan mengetahui hak-haknya tanpa melampaui batas.Sudah dimaklumi, meskipun dia adalah wanita yang baik agamanya, namun pastilah dia tidak akan mampu menyempurnakan tugas-tugasnya. Karena wanita adalah makhluk yang kurang akal dan agamanya.

Tetapi hal ini tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kesholihannya. Ini perkara yang tidak sepantasnya diabaikan.Sungguh Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ telah menyebut-nyebut kenikmatan yang Dia anugerahkan kepada Zakaria hamba-Nya, dengan kalam-Nya Subhânahu wa Ta’“Maka Kami mengabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami memperbaiki istrinya.” (Al-Anbiyaa’: 90)Wanita yang baik agamanya akan mencintai lelaki yang baik agamanya pula

Dan wanita yang sebaliknya akan mencintai lelaki yang sebaliknya pula.Dan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda sebagaimana dalam Sunan Abi Dawud (no. 4833) dari hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu:“Seseorang itu sesuai agama temannya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa temannya.”Di dalam Ash-Shohihain disebutkan dari hadits Abu Musa radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata: “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang jelek itu seperti penjual minyak wangi dengan pandai besi yang meniup alat peniup api. Penjual minyak wangi akan memberikan minyak wangi kepadamu atau engkau akan membelinya. Sedangkan tukang besi akan membakar bajumu atau engkau akan mencium bau yang busuk darinya.”Jika demikian halnya dengan laki-laki, terlebih lagi wanita.

Karena wanita pada umumnya lebih cepat berubah dan berpindah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Kita memohon kepada Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ ketetapan hati kita. Teman dekat itu akan mempengaruhi temannya. Oleh karena itulah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih teman yang baik.Alloh Subhânahu wa Ta’âlâ berkata
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar